JAMU YANG BERIKUT, UNTUK TERNAK AYAM
Indonesia terkenal sebagai negara biodeversitas yang kaya akan flora dan faunanya. Beberapa ribu jenis tanaman obat ada di Indonesia. Tanaman obat asli Indonesia sangatlah potensi untuk digunakan sebagai bahan pakan tambahan (“feed suplement”) maupun sebagai “feed additive” yang dicampur dalam air minumnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa dengan pemberian beberapa tanaman obat seperti kunyit, bawang putih dan daun pepaya yang dicampur dengan air minum unggas, dapat terhindar dari penyakit flu burung. Disamping itu beberapa jenis tanaman obat lain berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan seperti temu lawak, lengkuas, jahe, kencur dan lidah buaya. Sedangkan pemberian tepung daun kumis kucing yang dicampurkan dalam ransumnya dikenal dapat memperlancar proses metabolisme dalam tubuh ayam sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh ayam broiler. Menurut Iin (2009) dalam Alex riana (2010) menjelaskan ada beberapa tanaman obat yang berkhasiat untuk obat ternak ayam, diantaranya:
1. Kunyit (Curcuma domestica), yang dikenal sebagai anti oksidan, anti mikroba dan anti radang. Kunyit mengandung minyak atsiri dari golongan monoterpen dan sesquitterpen, zat warna kuning yang disebut kurkuminoid, protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C.
2. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dapat meningkatkan nafsu makan, anti oksidan, anti mikroba, anti kolesterol dan anemia. Zat gizi yang terkandung dalam temu lawak adalah kurkumin, kurkuminoid, mineral, atsiri, minyak lemak, karbohidrat dan protein. Temulawak dan kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk minuman guna mencegah peningkatan konsentrasi sitokin dalam tubuh akibat inveksi virus AI dengan sub tipe H5N1. Itu efektif, mengingat kandungan curcuma yang ada pada keduanya berpotensi sebagai inhibitor terhadap sintesis sitokin
3. Temu giring (Curcuma heyneana), biasanya digunakan untuk obat cacing
4. Temuireng (Curcuma aeruginosarhizome) adalah bermanfaat sebagai obat cacing dan meningkatkan nafsu makan. Dalam temuireng banyak mengandung minyak asiri, tanin dan kurkumenol.
5. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang merupakan obat anti radang, anti alergi dan mematikan bakteri penyebab infeksi. Dalam buah mengkudu ini mengandung zat terpenoid, zat anti bacteri dan scolopetin.
6. Tanaman lidah buaya. Lidah buaya memiliki kandungan emodin dan scutellaria yang berfungsi sebagai antiviral. Bahan itu mampu menghancurkan enzim yang terdapat pada virus flu burung
7. Daun pepaya (Carica papaya, Linn). Daun pepaya ini berkhasiat sebagai obat pembunuh amuba dan sebagai obat cacing serta membantu meningkatkan nafsu makan.
8. Cacing (lumbricus rubellus) merupakan sumber protein sangat tinggi yaitu 76%. Manfaat dari cacing tersebut adalah adanya antibakteri dan menghambat pertumbuhan bacteri E. Colk, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, sebagai obat dll.
Cara membuat jamu untuk ayam
Banyak macam cara membuat jamu, karena pada dasarnya membuat jamu jauh lebih mudah dibandingkan dengan membeli obat dari toko. Jamu hewan atau ramuan beberapa tanaman obat tersebut dapat dibuat sendiri oleh petani ternak dan harganya lebih murah dibandingkan obat pabrik, tetapi khasiatnya cukup baik untuk pencegahan maupun pengobatan pada ternak unggas. Beberapa diantaranya adalah ramuan jamu hasil pengkajian BPTP Jakarta yang berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit AI (flu burung/Avian Influenza).
Bahan-bahan tanaman obat yang diramu sebagai jamu untuk pencegahan penyakit flu burung adalah sbb:
* Kencur (500 gram),
* bawang putih (500 gram),
* jahe (250 gram),
* lengkuas (250 gram),
* kunyit (250 gram),
* temulawak (250 gram),
* daun sirih (125 gram),
* kayu manis (125 gram),
* daun mahkota dewa,
* EM4 dan molasses atau gula pasir.
1. Bahan-bahan tersebut dipotong-potong kecil kemudian digiling/dibelender dan ditambahkan air 5 liter,
2. kemudian disaring dan diambil ekstraknya.
3. Ekstrak tersebut dimasukkan dalam drum besar (kapasitas 20 liter atau lebih).
4. Tambahkan molases 500 cc, lalu tambahkan lagi dengan air sehingga campuran tersebut menjadi 20 liter,
5. kemudian drum ditutup rapat. Selanjutnya campuran dilakukan fermentasi selama 6 hari.
6. Setiap hari tutup drum dibuka selama 5 menit sambil diaduk.
7. Setelah 6 hari jamu siap diberikan pada ayam.
8. Cara pemberiannya melalui air minum dengan dosis 90 ml air jamu per 1 liter air minum setiap hari.
Ketua Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia mengatakan bahwa di Indonesia sendiri saat ini tersedia cukup banyak bahan herbal yang bisa digunakan untuk menangkal menyebarnya virus flu burung. Tanaman obat tersebut adalah lidah buaya, temulawak, dan kunyit. Sedangkan Sri Sulandri (peneliti dari LIPI) mengatakan bahwa pemberian secara rutin jamu ternak yang terdiri atas kunyit, lengkuas, temulawak, kencur dan buah mengkudu yang diberikan pada unggas dapat berfungsi sebagai stamina yaitu untuk menyehatkan dan meningkatkan nafsu makan.
Khasiat tanaman obat juga telah dibuktikan oleh Alex riana (2010) dengan uji cobanya. Alex mempercayai keistimewaan tanaman obat yang mempunyai khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, sebagai obat pada berbagai macam penyakit dan mengurangi stress pada ayam.
Dalam uji cobanya alex membuat jamu dengan ramuan dari tanaman-tanaman obat yang terdiri dari:
- kunyit (1000 gram),
- temuireng (1000 gram),
- temulawak (1000 gram),
- temu giring (250 gram),
- mengkudu (500 gram),
- daun pepaya (5 tangkai) dan
- cacing (100 gram).
Cara membuatnya adalah sbb:
- cacing direbus dengan 1 liter air sampai mendidih.
- Kunyit, temuireng, temugiring, temulawak dan mengkudu diparut menjadi satu, dan daun pepaya ditumbuk sampai halus.
- Campurkan bahan-bahan tersebut dan tambah 4 liter air bersih.
- Remas-remaslah semua bahan tersebut dan saring.
- Terakhir tambah dengan 1 liter rebusan cacing dan aduk sampai rata.
- Selanjutnya campuran tersebut direbus sampai mendidih dan setelah dingin dapat digunakan sebagai jamu pada ayam pedaging.
- Jamu tersebut dapat diberikan dengan cara mencampur ke air minum. Dalam pelaksanaannya pemberian jamu dilakukan setelah ayam berumur 16 hari sampai panen.
- Pemberian dilakukan tiga hari berturut-turut selanjutnya diselang dengan air putih.
Wah ini patut untuk dicoba dan dirktekkan
BalasHapusTerimakasih bu Atik
Tetap berkarya dan berinovasi mih...
BalasHapus